Latest Archive :
Home » » Sinopsis Strategi Pembelajaran

Sinopsis Strategi Pembelajaran

Written By Ferryxz on Minggu, 17 Juni 2012 | 04.22



Materi Strategi Pembelajaran

I.            Strategi Pembelajaran Konsep Dan Klasifikasi
1.      Pengertian Strategi  Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, sedangkan Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu,

Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu
Jadi Kesimpulan yang bisa didapat dari pengertian Strategi Pembelajaran secara umum dan menurut beberapa ahli yaitu, cara- cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran.
2.      Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Klasifikasi merupakan pengelompokan obyek ke dalam satu atau beberapa kelompok berdasarkan variabel yang diamati. Strategi dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu
1)   Strategi pembelajaran langsung
Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok.


2)   Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan.
3)   Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Kelebihan strategi ini antara lain:
1.    Peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan
2.    Mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompokkelompok dan metode-metode interaktif.
Kekurangan dari strategi ini  sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
4)   Strategi pembelajaran empirik (experiential)
Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas.
Kelebihan dari startegi ini antara lain:
a.       Meningkatkan partisipasi peserta didik.
b.      Meningkatkan sifat kritis peserta didik.
c.       Meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain.
Sedangkan kekurangan dari strategi ini adalah penekanan hanya pada proses bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang panjang.
5)   Strategi pembelajaran mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggungg jawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta yang belum dewasa, sehingga sulit menggunakan pembelajaran mandiri.



3.      Konsep Strategi Pembelajaran
A.    Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Zahorik, E. Mulyasa (2003) mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu
1.    Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik
2.    Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus)
3.    Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: (a) menyusun konsep sementara, (b) melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain, dan (c) merevisi dan mengembangkan konsep.
4.    Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktekan secara langsung apa-apa yang dipelajari.
5.    Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.
B.     Bermain Peran (Role Playing)
Bermain peran merupakan salah satu model pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik. Shaftel dan Shaftel, E. Mulyasa (2003) mengemukakan tahapan pembelajaran bermain peran meliputi : (1) menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik, (2) memilih peran, (3) menyusun tahap-tahap peran, (4) menyiapkan pengamat, (5) menyiapkan pengamat, (6) tahap pemeranan, (7) diskusi dan evaluasi tahap diskusi dan evaluasi tahap I , (8) pemeranan ulang, (9) diskusi dan evaluasi tahap II, dan (10) membagi pengalaman dan pengambilan keputusan.
C.     Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning)
Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning) merupakan model pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Knowles, (E.Mulyasa,2003) menyebutkan indikator pembelajaran partsipatif, yaitu : (1) adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik; (2) adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan; (3) dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.
D.    Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Belajar tuntas terjadi jika hasil evaluasi yang digunakan untuk menentukan dimana dan dalam hal apa para peserta didik perlu memperoleh bimbingan dalam mencapai tujuan, sehinga seluruh peserta didik dapat mencapai tujuan ,dan menguasai bahan belajar secara maksimal.
E.     Pembelajaran dengan Modul (Modular Instruction)
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.   Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa yang harus digunakan.
2.   Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik.
3.   Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar, modul memberikan kesempatan untuk bermain peran (role playing), simulasi dan berdiskusi.
4.   Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul, serta tidak menimbulkan pertanyaaan mengenai apa yang harus dilakukan atau dipelajari.
5.   Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.

F.      Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang mengundang siswa berdiskusi, (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya, dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.
Proses inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut ; 1). Merumuskan masalah, 2). Mengembangkan hipotesis, 3). Menguji jawaban tentative, 4). Menarik kesimpulan, dan 5). Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.

II.            Pendekatan CBSA dan Ketrampilan Proses Strategi Implementasi Dalam Pembelajaran
1.      Konsep CBSA dalam pembelajaran.
A.    Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
CBSA adalah suatu  pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Dalam CBSA, kegiatan belajar diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti: mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, memberikan prakarsa/gagasan, menyusun rencana, dan sebagainya.
Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna memperole hasil belajar yang bempa perpaduan antara matra kognitif, afekisi. dan psikomotorik, (A. Yasin, 1984,h.24).

Download selengkapnya disinidisini.
Share this article :

1 komentar:

  1. terima kasih udah posting tentang artikel atau makalah ini... terima kasih sekali lagi,, semoga ilmu anda lebih bermanfaat...

    BalasHapus

Ingat tinggalkan komentar setelah membaca.
Komentar anda sangat membantu Blog ini untuk maju selangkah.
Terima Kasih ^_^

 
Copyright © 2013. Ferryxz Yamato II - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger